Minggu, 14 Mei 2017

PERANAN PERDAGANGAN LUAR NEGRI di INDONESIA

Pengertian Perdagangan Internasional

Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antarperorangan (individu dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Di banyak negara, perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan GDP. Meskipun perdagangan internasional telah terjadi selama ribuan tahun (lihat Jalur Sutra, Amber Road), dampaknya terhadap kepentingan ekonomi, sosial, dan politik baru dirasakan beberapa abad belakangan. Perdagangan internasional pun turut mendorong Industrialisasi, kemajuan transportasi, globalisasi, dan kehadiran perusahaan multinasional.

Jenis-jenis Perdagangan Internasional

Perdagangan internasiaonal atau antara negara dapat dilakukan dengan berbagai macam cara diantaranya :

1.      EKSPOR

Dibagi dalam beberapa cara antara lain :
a.Ekspor Biasa
Pengiriman barang keluar negri sesuai dengan peraturan yang berlaku, yang ditujukan kepada pembeli di luar negri, mempergunakan L/C dengan ketentuan devisa.
b.            Ekspor Tanpa L/C
Barang dapat dikirim terlebih dahulu, sedangkan eksportir belum menerima L/C harus ada ijin khusus dari departemen perdagangan.

2.      BARTER

Pengiriman barang ke luar negri untuk ditukarkan langsung dengan barang yang dibutuhkan dalam negri.
Jenis barter antara lain : 
a. Direct Barter      
Sistem pertukaran barang dengan barang dengan menggunakan alat penetu nilai atau lazim disebut dengan denominator of valuesuatu mata uang asing dan penyelesaiannya dilakukan melalui clearing pada neraca perdagangan antar kedua negara yang bersangkutan.

b. Switch Barter
Sistem ini dapat diterapkan bilamana salah satu pihak tidak mungkin memanfaatkan sendiri barang yang akan diterimanya dari pertukaran tersebut, maka negara pengimpor dapat mengambil alih barang tersebut ke negara ketiga yang membutuhkannya.

c. Counter Purchase
Suatu sistem perdagangan timbal balik antar dua negara. Sebagai contoh suatu negara yang menjual barang kepada negara lain, mka negara yang bersangkutan juga harus membeli barang dari negara tersebut.

d. Buy Back Barter
Suatu sistem penerapan alih teknologi dari suatu negara maju kepada negara berkembang dengan cara membantu menciptakan kapasitas produksi di negara berkembang , yang nantinya hasil produksinya ditampung atau dibeli kembali oleh negara maju.

3.       KONSINYASI (Consignment)

Pengiriman barang dimana belum ada pembeli yang  tertentu di LN. Penjualan barang di luar negri dapat dilaksanakan melalui Pasar Bebas ( Free Market) atau Bursa Dagang ( Commodites Exchange)   dengan  cara lelang. Cara pelaksanaan lelang pada umumnya sebagai berikut :

a. Pemilik brang menunjuk salah satu broker yang ahli dalah salah satu komoditi.

b. Broker memeriksa keadaan barang yang akan di lelang terutama mengenai jenis dan jumlah serta mutu dari barang tersebut.

c.   Broker meawarkan harga transaksi atas barang yang akan dijualnya, harga transaksi ini disampaikan kepada pemilik barang.

d. Oleh panitia lelang akan ditentukan harga lelang yang telah disesuaikan dengan situasi pasar serta serta kondisi perkembangan dari barang yang akan dijual. Harga ini akan menjadi pedoman bagi broker untuk melakukan transaksi.

e. Jika pelelangan telah dilakukan broker berhak menjual barang yang mendapat tawaran dari pembeli yang sana atau yang melebihi harga lelang.

f. Barang-barang yang ditarik dari pelelangan masih dapat dijual di luar lelang secara bawah tangan.

g. Yang  diperkenankan ikut serta dalam pelalangan hanya anggita yang tergabung dalam salah satu commodities exchange untuk barang-barang tertentu.
h. Broker mendapat komisi dari hasil pelelangan yang diberikan oleh pihak yang diwakilinya.

4.       PACKAGE DEAL
Untuk memperluas pasaran hasil kita terutama dengan negara-negara sosialis, pemerintah adakalanya mengadakan perjanjian perdagangan ( rade agreement) dengan salah saru negara. Perjanjian itu menetapkan junlah tertentu dari barang yang akan di ekspor ke negara tersebut dan sebaliknya dari negara itu akan mengimpor sejumlah barang tertentu yang dihasilkan negara tersebut.

5.      PENYELUDUPAN (Smuggling)
Setiap usaha yang bertujuan memindahkan kekayaan dari satu negara ke negara lain tanpa memenuhi ketentuan yang berlaku. Dibagi menjadi 2 bagian :
a.  Seluruhnya dilakuan secara ilegal
b.  Penyelundupan administratif/penyelundupan tak kentara/ manipulasi (Custom Fraud)

6.      BORDER CROSSING
Bagi negara yang berbatasan yang dilakukan dengan persetujuan tertentu (Border Agreement), tujuannya pendudukan perbatasan yang saling berhubungan diberi kemudahan dan kebebasan dalam jumlah tertentu dan wajar. Border Crossing dapat terjadi melalui :

a.Sea Border (lintas batas laut)
Sistem perdagangan yang melibatkan dua negara yang memiliki batas negara berupa lautan, perdagangan dilakukan dengan cara penyebrangan laut

b. Overland Border (lintas batas darat)
Sistem perdagangan yang melibatkan dua negara yang memiliki batas negara berupa daratan, perdagangan dilakukan dengan cara setiap pendudik negara tersebut melakukan interaksi dengan  melewati batas daratan di masing-masing negara melalui persetujuan yang berlaku.


Faktor-Faktor yang Mendorong Terjadinya Perdagangan Internasional

1.      Perbedaan Sumber Daya Alam

Setiap negara tidak memiliki sumber daya alam yang sama. Indonesia terkenal kaya akan sumber daya alam, tetapi belum memiliki kemampuan yang memadai untuk mengolahnya. Hal ini mendorong Indonesia untuk menjual bahan baku atau bahan mentah seperti kayu, minyak bumi, batu bara, timah dan karet ke negara lain untuk diolah. Contoh lain, Saudi Arabia memiliki ladang minyak bumi yang besar, tetapi memiliki sedikit lahan subur. Hal ini mendorong Saudi Arabia untuk mengekspor minyak bumi dan mengimpor berbagai hasil pertanian dan perkebunan untuk memenuhi kebutuhannya. Dengan demikian, terjadilah perdagangan internasional.

2.      Selera (Kesukaan)
Selera bisa mendorong terjadinya perdagangan internasional. Selera atau minat masyarakat Indonesia yang tinggi terhadap apel Amerika dan pear Shandong dari Cina, mendorong Indonesia untuk mengimpor buahbuahan tersebut.  Artinya, Indonesia telah melakukan perdagangan internasional dengan Amerika dan Cina.

3.      Penghematan Biaya Produksi
Bagi negara berkembang yang belum memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi yang maju, merancang dan membuat sendiri sebuah handphone, akan menghabiskan biaya produksi yang jauh lebih mahal dibanding bila negara tersebut membelinya dari negara lain. Dengan alasan ini, Indonesia lebih suka mengimpor handphone daripada memproduksi sendiri. Selain itu, bagi negara produsen handphone, perdagangan internasional memungkinkan mereka dapat menghemat biaya produksi, karena memproduksi dalam jumlah besar biaya produksi rata-ratanya (average cost) lebih murah.

4.      Perbedaan Teknologi
Perbedaan teknologi mendorong terjadinya perdagangan internasional. Negara maju berteknologi tinggi yang mampu menghasilkan berbagai produk modern, sangat ingin menjual produknya ke negara lain dengan tujuan memperluas pasar dan memperoleh keuntungan. Adapun negaranegara berkembang yang berteknologi sedang atau rendah, menghendaki perdagangan dengan negara maju agar dapat menggunakan produk mereka dan sebagai sarana alih teknologi.

5.      Ingin Meningkatkan Keuntungan

Produsen memproduksi dan menjual produk dengan tujuan memperoleh keuntungan. Apabila produsen tersebut menjual produknya sampai ke luar negeri maka keuntungan yang diperoleh akan meningkat.

6.      Perbedaan Faktor Produksi


Selain faktor produksi alam, suatu negara mempunyai perbedaan kemampuan tenaga kerja, besarnya modal yang dimiliki, dan keterampilan seorang pengusaha. Oleh karena itu, produk yang dihasilkan oleh suatu negara juga mengalami perbedaan, sehingga dibutuhkan adanya perdagangan internasional.

7.       Kondisi Ekonomis yang Berbeda

 Karena adanya perbedaan faktor produksi yang mengakibatkan perbedaan biaya produksi   yang dikeluarkan untuk membuat barang, maka bisa jadi dalam suatu negara memerlukan biaya tinggi untuk memproduksi barang tertentu. Sehingga negara tersebut bermaksud mengimpor barang dari luar negeri karena biayanya dianggap lebih murah.

8.      Adanya Persaingan Antarpengusaha dan Antarbangsa

Persaingan ini akan berakibat suatu negara meningkatkan kualitas barang hasil produksi dengan biaya yang ringan, sehingga dapat bersaing dalam dunia perdagangan internasional.

Manfaat Perdagangan Internasional

1. Manfaat Perdagangan Internasional #Memperoleh Devisa : Jika kita mengekspor suatu komoditas, kita mendapatkan mata uang asing seperti dollar Amerika, yen, atau jenis mata uang  lainnya. Mata uang asing ini, hal ini disebut dengan devisa. Dengan devisa ini yang digunakan untuk, misalnya mengimpor barang modal dan konsumsi 

2. Manfaat Perdagangan Internasional #Memperluas Kesempatan Kerja : Perdagangan internasional, khususnya kegiatan ekspor, yang memberikan kesempatan untuk memperluas kesempatan kerja yang berguna untuk menghasilkan barang ekspor dibutuhkan tenaga kerja. Coba bayangkan, apakah yang terjadi jika barang tambang, dan hasil pertanian, serta hasil kerajinan tidak diekspor?. Tentu saja, orang yang bekerja di sektor itu akan menganggur.
3. Manfaat Perdagangan Internasional #Menstabilkan Harga-Harga : Jika harga suatu jenis barang dalam negeri mahal atau jumlahnya kurang dan tidak memenuhi permintaan pasar, barang tersebut harus diimpor. Dengan adanya impor, harga barang jenis tersebut akan stabil dan permintaan pun dapat terpenuhi.

4. Manfaat Perdagangan Internasional #Meningkatkan Kualitas Konsumsi : Melalui perdagangan internasional, penduduk dapat membeli barang-barang yang belum dapat dihasilkan di dalam negeri atau mutunya belum sebaik produk luar negeri. Perdagangan internasional dapat memacu industri dalam negeri untuk meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan agar dapat bersaing di pasar internasional. Di indonesia, barang seperti itu beragam, antara lain televisi, pakaian, sepatu, dan perabot.
5. Manfaat Perdagangan Internasional #Mempercepat Alih Teknologi : Untuk menggunakan barang-barang yang diimpor dari luar negeri, dibutuhkan pengetahuan atau keterampilan tertentu. Oleh sebab itu, pihak penjual perlu mengadakan bimbingan atau pelatihan untuk menggunakannya yang akan mempercepat alih teknologi. Alih teknologi yang dapat memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih modern. 

Contoh Perdagangan Internasional

Ada dua contoh perdagangan internasional, yaitu kegiatan ekspor dan impor.
1.    Ekspor
Ekspor adalah kegiatan perdagangan yang berupa penjualan barang dari dalam ke luar negeri. Sistem pembayaran, kualitas dan kuantitas barang, serta syarat-syarat penjualan lainnya telah disetujui oleh kedua pihak, eksportir dan importir.
Contoh: Indonesia menjual hasil bumi, seperti kopi, lada, cengkeh ke Negara lain.
2.   Impor
Impor adalah kegiatan perdagangan yang berupa pembelian barang atau jasa dari suatu negara ke dalam negeri. Kegiatan ini dilakukan oleh orang atau lembaga yang disebut dengan importir. Kegiatan impor dapat menimbulkan dampak negative bagi perekonomian suatu Negara. oleh karena itu, Negara melakukan pembatasan impor demi melindungi produsen-produsen dalam negeri.
Contoh: Indonesia mendatangkan pesawat, kereta, dan kapal laut dari luar negeri untuk keperluan transportasi di dalam negeri.











Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tugas Video Interview Kerja yang Tepat dan Kurang Tepat

https://youtu.be/3cfjWbWR4sU